Wakil Bupati Tetap Akan Mundur!

Posted on March 4, 2014
0

OPEN - bupati vs wabup
*Ketua Paguyuban Pasundan Anggap Wabup Cengeng
JL IRHANDA – Wakil Bupati Cianjur dr H Suranto MM tetap pada pendiriannya mundur dari jabatannya. Bahkan, dia akan segera membuat surat pengunduran diri yang akan diserahkan pada Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Hanya saja, dia masih belum bisa menentukan waktu karena menunggu pendapat dari tokoh masyarakat, ulama, dan beberapa pihak lainnya.
“Saya tetap konsisten untuk mengundurkan diri sebagai wakil bupati, tetapi waktunya belum bisa ditentukan karena masih mendengarkan pendapat dari beberapa tokoh masyarakat dan ulama,” ujar Suranto kepada Cianjur Ekspres saat dihubungi melalui telepon selulernya, kemarin (4/3).
Sewaktu didesak pengunduran diri akan diumumkan sebelum atau sesudah Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, Suranto lagi-lagi tidak bisa berkomentar mengenai waktunya. “Saya akan mencari waktu yang tepat untuk mengundurkan diri,” katanya.
Sejak mengeluarkan pernyataan tentang berbagai permasalahan yang menyebabkan hubungan tidak harmonis dengan Bupati Cianjur, Drs H Tjetjep Muchtar Soleh MM, Suranto mengaku mendapat banyak reaksi dari berbagai kalangan. Sebagian besar menyatakan keinginan untuk bertahan, tetapi ada juga yang menyarankan untuk mengundurkan diri.
“Banyak yang berkomentar setelah saya menyatakan keinginan untuk mundur, sebagian besar pendukung saya menyarankan untuk mempertahankan diri. Ada pula yang dengan tegas mengharuskan melepaskan jabatan, karena adanya permasalahan selama ini,” ungkapnya.
Menanggapi informasi yang menyebutkan Suranto sudah membuat surat pengunduran diri yang akan diserahkan pada Mendagri, wabup hanya tertawa sambil membantahnya. Tetapi dia mengakui akan segera membuat surat pengunduran diri, hanya saja tidak pada saat ini.
Adanya cibiran dari sebagian kalangan, terutama dari pendukung bupati, yang menyatakan kisruh pengunduran diri ini hanya mencari perhatian, cengeng, dan banci, Suranto menilai hal yang sangat wajar. Sebab, kata dia, mereka bebas berpendapat apapun. “Wajar saja jika ada yang mengatakan saya seperti ini dan itu, karena hak mereka,” jelasnya.
Seperti disampaikan Ketua Paguyuban Pasundan Cianjur, Abah Ruskawan, yang menilai urusan mundur merupakan hak Suranto. Kalau memang mau mundur, sebut dia, jangan terhalang oleh tim sukses atau berbagai pihak. Karena yang merasakan nyaman atau tidak nyaman bekerja, bukan tim sukses melainkan Suranto. “Kalau kicauan ini terus bergulir tentunya terlihat Suranto cengeng atau ingin dikasihani oleh masyarakat. Suranto harus gentle,” paparnya.
Abah menerangkan, jika memang tidak kondusif dalam bekerja, berarti produktifitas kerja Suranto sebagai wakil bupati dipertanyakan atau diragukan. Jiak hal tersebut terus diwacanakan makan kekisruhan akan terus ditimbulkan. “Atas nama Paguyuban Pasundan, tambah dia, jika barokah untuk keluarga Suranto mundur, ya harus mundur. Begitu pula sebaliknya,” tegasnya.
Sebelumnya, KH Choirul Anam MZD, mantan tim sukses pasangan Tjetjep Muchtar Soleh-Suranto (Cerdas) yang disebut-sebut dekat dengan wabup menegaskan bahwa kedua belah pihak harus bertemu secara empat mata untuk menyelesaikan persoalan. Sebab, kata dia, kisruh ini diduga terjadi karena tidak ada komunikasi.
“Kalau ingin beres masalahnya, ya harus ketemu dua-duanya. Urusan apakah sesudah bertemu wabup tetap pada pendiriannya untuk mundur, itu beda lagi. Sekarang mah harus ada niat baik dari kedua belah pihak, jangan kata wabup ada masalah tapi kata bupati baik-baik saja. Itu munafik namanya. Kasihan sama rakyat,” kata Choirul Anam.(moi/red)